Obat Covid-19 S-217622 telah diajukan untuk proses izin edar di Jepang. Obat ini dinilai berhasil memangkas kadar virus di tubuh dan meredakan gejala Covid-19 yang berkaitan dengan pernapasan.
0
9 Mei 2022
Ditinjau oleh dr. Anandika Pawitri
Obat Covid-19 produksi Jepang memiliki hasil positif membasmi virus
Table of Content
Sejauh ini, obat-obatan yang diberikan pada orang yang terinfeksi Covid-19 bertujuan meredakan gejala dan membantu meningkatkan imun untuk melawan virus. Namun baru-baru ini, perusahaan farmasi asal Jepang, Shionogi, disebut berhasil mendapatkan hasil memuaskan dari percobaan klinis obat Covid-19.
Advertisement
Obat Covid-19 yang sedang diteliti oleh Shinogi diberi nama S-217622. Obat ini sedang berada pada tahap uji klinis tahap dua sekaligus proses pengajuan izin produksi dan edar pada pemerintah Jepang.
S-217622 merupakan obat Covid-19 yang diberikan secara oral (obat minum). Melansir dari laman resmi Shionogi, disebutkan bahwa hasil penelitian menunjukkan bahwa kadar virus di tubuh (titer) mulai menurun pada hari keempat penggunaan atau pada dosis ketiga.
Pada tahap riset terbarunya, obat Covid Jepang ini diberikan pada 428 subjek yang terinfeksi SARS-CoV-2 dengan gejala ringan hingga sedang. Penelitian dilakukan pada 419 orang asal Jepang dan 9 orang asal Korea Selatan. Tujuannya adalah untuk mengonfirmasi kemampuan antiviral serta keampuhannya dalam meredakan gejala Covid-19.
Penelitian dilaksanakan dengan cara membagi subjek ke dalam dua kelompok. Satu kelompok diberi obat plasebo, sementara kelompok lain diberi S-217622 sebanyak sekali sehari selama 5 hari.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terjadi penurunan kadar virus di tubuh secara cepat pada kelompok subjek yang mengonsumsi obat S-217622.
Di kelompok yang sama juga terpantau perbaikan gejala secara signifikan, terutama yang berhubungan dengan gangguan sistem pernapasan. Misalnya, pilek, batuk, sakit tenggorokan, dan napas pendek.
Baca Juga: Obat Warung Untuk Ringankan Gejala Covid-19 Bagi Pasien Isoman
Selain S-217622 yang tengah dikembangkan, ada sejumlah obat Covid-19 lain yang telah diberikan pada pasien yang terinfeksi Covid-19. Beberapa di antaranya meliputi:
Remdesivir adalah satu-satunya obat yang sudah mendapatkan izin penggunaan dari Food and Drugs Administration (FDA) Amerika Serikat sebagai pengobatan Covid-19.
Obat ini digunakan untuk mengatasi Covid-19 pada orang dewasa dan anak usia 12 tahun ke atas. Pemberiannya dilakukan dengan cara disuntik.
Remdesivir juga diresepkan untuk orang yang perlu dirawat di rumah sakit serta memerlukan bantuan oksigen akibat infeksi Covid-19.
Baricitinib termasuk obat yang disetujui oleh WHO sebagai pilihan pengobatan bagi pasien Covid-19 yang parah atau dalam kondisi kritis. Obat ini bekerja dengan menekan kinerja sistem imun yang berlebihan hingga memicu kerusakan organ.
Obat baricitinib akan diberikan secara oral (diminum). Pemberiannya juga biasa disertai dengan konsumsi kortikosteroid.
Selain untuk mengatasi Covid-19, obat ini dipakai untuk mengatasi penyakit autoimun bernama rheumatoid arthritis.
Selain baricitinib, WHO sudah menyetujui penggunaan sotrovimab untuk pasien Covid-19. Namun obat ini diperuntukkan bagi pasien dengan gejala ringan hingga sedang, yang memiliki risiko tinggi mengalami keparahan.
Beberapa kelompok individu yang masuk dalam sasaran pengguna sotrovimab meliputi pengidap kondisi automin, lansia, orang dengan riwayat penyakit komorbid, serta orang yang belum menerima vaksin Covid-19.
Gabungan nirmatrelvir dan ritonavir, yang dikemas menjadi satu obat dengan merek Paxlovid, adalah salah satu obat Covid-19 terbaru yang sudah mendapatkan EUA dari FDA. Obat ini dapat diberikan pada pasien di atas 12 tahun.
Obat yang diproduksi oleh Pfizer ini disebut bisa mengurangi risiko pengidap Covid-19 untuk menjalani perawatan di rumah sakit atau mengalami kematian (dengan persentase hingga 89%).
Dibandingkan dengan remdesivir yang harus diberikan melalui suntikan, campuran nirmatrelvir dan ritonavir dianggap lebih praktis karena bisa diminum seperti obat biasa.
Baca Juga
Perkembangan obat-obatan yang digunakan untuk mengatasi Covid-19 berlangsung cukup pesat. Hingga saat ini, sudah ada beberapa jenis obat yang bisa dipakai guna menurunkan kadar virus dalam tubuh. Meski begitu, senjata paling ampuh tetaplah sistem imun yang kuat.
Jika Anda masih memiliki pertanyaan seputar obat Covid-19, konsultasikan langsung dengan dokter di aplikasi kesehatan SehatQ. Unduh gratis di App Store dan Google Play.
Advertisement
Referensi
Terima kasih sudah membaca.
Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)
Artikel Terkait
Jumlah kasus kematian Covid-19 varian Omicron bertambah jadi 5 orang. Selain karena penyakit komorbid, sebagian besar di antara pasien meninggal juga belum vaksin lengkap.
Rambut rontok setelah infeksi Covid-19 biasanya dipicu oleh stres. Kerontokan ini berlangsung sementara dan rambut bisa kembali tumbuh dalam waktu beberapa bulan.
BPOM mengumumkan vaksin Sinovac aman untuk diberikan pada anak usia 6-11 tahun. Sinovac memiliki imunogenitas 96% untuk rentang usia tersebut.
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Evelin Kwandang
Dijawab oleh dr. Ester Agustina
Dijawab oleh dr. Vina Liliana
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
Kumpulan Artikel dan Forum
© SehatQ, 2022. All Rights Reserved