Diagnosis hepatitis C dapat dipastikan dengan cara:
Tanya jawab
Dokter akan menanyakan mengenai gejala dan riwayat penyakit pasien terlebih dulu.Pemeriksaan fisik
Selanjutnya, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik yang meliputi perabaan pada perut bagian atas, tempat organ hati. Langkah ini bertujuan menentukan ada tidaknya pembengkakan hati.Tes darah
Tes darah terdiri dari pemeriksaan antibodi hepatitis C dan PCR. Hasilnya biasa keluar dalam 2 minggu.Tes antibodi bertujuan menentukan apakah pasien pernah terpapar virus hepatitis C atau tidak. Bila pernah terpapar, hasilnya akan positif.Namun hasil positif dari tes antibodi hepatitis C tidak otomatis berarti pasien sedang mengalami infeksi virus hepatitis C. Untuk memastikannya, pasien perlu menjalani pemeriksaan lanjutan berupa tes PCR.Tes PCR akan menentukan apakah virus hepatitis C masih terdapat dalam tubuh pasien atau tidak. Hasil yang positif menandakan bahwa tubuh pasien belum sepenuhnya berhasil melawan virus, dan infeksi telah berkembang menjadi hepatitis C kronis.USG
USG dilakukan untuk mengevaluasi apakah organ liver mengerut atau tidak. Apabila sudah mengerut, kondisi ini mungkin menandakan adanya jaringan parut pada hati (sirosis).Uji fungsi hati
Karena hepatitis C bisa memicu kerusakan pada hati, dokter harus mengevaluasi fungsi hati pasien. Pemeriksaan ini juga dilakukan melalui tes darah yang akan mengukur kadar protein atau enzim dalam hati.Magnetic resonance elastography (MRE)
Pemeriksaan MRE memungkinkan dokter untuk mengecek ada tidaknya kerusakan pada hati.Transient elastography
Transient elastography adalah pemindaian untuk mendeteksi apakah ada kerusakan hati yang terjadi atau tidak pada pengidap hepatitis C.Biopsi hati
Untuk mendeteksi kerusakan hati, dokter bisa menganjurkan biopsi hati. Prosedur ini dilakukan untuk mengambil sedikit sampel jaringan dari hati, kemudian diperiksa di bawah mikroskop.