SehatQ For Corporate

Kulit & Kelamin

Ketiak Hitam

15 Sep 2021 | Popy Hervi PutriDitinjau oleh dr. Anandika Pawitri

Penggelapan ketiak juga dapat disebabkan karena mencukur bulu ketiak.

Ketiak hitam biasanya bukan merupakan sesuatu yang berbahaya. Kulit ketiak seharusnya secara alami memiliki warna yang kurang lebih sama dengan warna kulit lainnya pada tubuh, namun kulit ketiak dapat berubah menjadi lebih gelap dari warna kulit dan hal ini membuat beberapa orang merasa malu ketika ketiak berwarna lebih gelap.Penggelapan warna kulit biasanya disebabkan oleh kondisi yang disebut Acanthosis Nigricans, yang menyebabkan kulit menebal dan lipatan di sekitar tubuh menjadi lebih gelap. Area yang umumnya mengalami penggelapan meliputi:

Ketiak
Daerah belakang leher
Daerah selangkangan
Siku
Lutut

Ketiak cenderung berwarna gelap pada individu yang memiliki ras, kondisi kesehatan, dan keluarga dengan riwayat medis tertentu.

Ketiak Hitam

Dokter spesialis	Kulit
Gejala	Kulit menebal dan menggelap
Faktor risiko	Resistensi insulin, obesitas, faktor keturunan
Metode diagnosis	Pemeriksaan fisik
Pengobatan	Oleskan minyak kelapa, kentang, minyak pohon teh
Kapan harus ke dokter?	Mengalami perubahan warna kulit secara mendadak

Secara umum, tanda dan gejala ketiak hitam adalah kulit menebal dan menggelap.

Penyebab utama ketiak hitam adalah kebiasaan mencukur. Hal ini menyebabkan peningkatan produksi sel pigmen di kulit berkembang biak lebih cepat dari biasanya. Selain itu, diabetes tipe 2 juga bisa menjadi penyebab ketiak hitam.

Faktor risiko ketiak hitam

Beberapa faktor risiko ketiak hitam meliputi:

Resistensi insulin
Obesitas
Gangguan hormon
Faktor keturunan
Mengonsumsi obat-obatan tertentu. Seperti niasin dosis tinggi, pil KB, dan kortikosteroid
Menderita kanker lambung, hati, atau usus besar
Menggunakan beberapa jenis deodoran dan antiperspiran
Mencukur yang menyebabkan iritasi kulit
Penumpukan sel kulit mati
Gesekan akibat pakaian ketat
Melanosis perokok atau hiperpigmentasi yang disebabkan oleh merokok
Hiperpigmentasi atau peningkatan melanin
Akantosis nigrikans yang biasanya menjadi tanda diabetes, obesitas, atau peningkatan kadar hormon abnormal)
Eritrasma (infeksi bakteri)
Melasma (bercak hitam pada kulit)
Penyakit Addison

Diagnosis ketiak hitam dilakukan dengan cara pemeriksaan fisik. Jika dokter mencurigai ketiak hitam disebabkan oleh Acanthosis Nigricans dokter biasanya akan menyarankan Anda melakukan biopsi atau pengambilan sampel kulit.

Cara mengobati ketiak hitam umumnya akan tergantung dari tingkat keparahan penyakit dan seberapa lama pasien sudah mengalami kondisi tersebut. Beberapa pilihan cara mengatasi ketiak hitam dengan bahan alami, yaitu:

Kentang

Parut kentang, peras jus dari parutan kentang, dan oleskan jus ke ketiak Anda. Setelah 10 menit, bilas ketiak Anda dengan air dingin.

Ketimun

Potong irisan mentimun yang tebal dan gosokkan irisan tersebut pada area gelap ketiak Anda. Setelah 10 menit, bilas ketiak Anda dengan air dingin.

Lemon

Potong irisan lemon yang tebal dan gosokkan irisan tersebut pada ketiak Anda. Setelah 10 menit, bilas ketiak Anda dengan air dingin, keringkan, dan oleskan pelembab.

Kulit jeruk

Campurkan 1 sendok makan susu dan 1 sendok makan air mawar dengan kulit jeruk bubuk secukupnya untuk membuat pasta kental. Gosok ketiak dengan lembut dengan pasta tersebut dan biarkan selama sekitar 15 menit sebelum membilasnya dengan air dingin. Ulangi dua hingga tiga kali per minggu.

Kunyit

Dalam mangkuk kecil, campurkan 2 sendok makan jus lemon segar dengan kunyit secukupnya untuk membuat pasta. Oleskan pasta secara merata ke ketiak Anda. Setelah 30 menit bersihkan pasta.

Minyak kelapa

Tuangkan beberapa tetes minyak kelapa ke ketiak. Setelah 15 menit, cuci ketiak Anda dengan air hangat dan sabun lembut. Ulangi langkah ini dua hingga tiga kali sehari.

Tea tree oil

Campurkan 5 tetes tea tree oil dengan 800 ml air dalam botol semprot kecil. Semprotkan bahan ini pada ketiak Anda dan biarkan mengering secara alami, setiap hari setelah mengering setelah mandi atau mandi.Ketiak hitam memang sangat menganggu penampilan. Namun, ada cara mengatasinya yang bisa Anda lakukan, yaitu dengan menggunakan krim retinol.Ketiak hitam biasanya tidak menimbulkan komplikasi atau masalah kulit apapun. Namun rasa percaya diri penderitanya mungkin saja terpengaruh.

Cara mencegah ketiak hitam yang dapat dilakukan meliputi:

Jangan sering mencukur rambut di ketiak
Hindari deodoran yang mengandung alkohol
Hindari pemakaian baju yang ketat
Hati-hati dengan pemakaian krim penghilang rambut

Hubungi dokter bila Anda mengalami gejala berupa perubahan warna kulit secara mendadak.

Sebelum pemeriksaan ke dokter, Anda dapat mempersiapkan beberapa hal di bawah ini:

Buat daftar seputar gejala yang Anda rasakan.
Catat riwayat penyakit yang pernah dan sedang Anda alami. Demikian pula dengan riwayat medis keluarga.
Catat semua obat, suplemen, obat herbal, atau vitamin yang Anda konsumsi.
Catat pertanyaan-pertanyaan yang ingin Anda ajukan pada dokter.
Mintalah keluarga atau teman untuk mendampingi Anda saat berkonsultasi ke dokter. Mereka bisa memberikan dukungan moral maupun membantu Anda dalam mengingat informasi yang disampaikan oleh dokter.

Dokter akan mengajukan sejumlah pertanyaan berikut:

Apa saja gejala yang Anda rasakan?
Kapan gejala pertama kali Anda alami?
Apakah Anda memiliki faktor risiko terkait ketiak hitam?
Apakah Anda rutin mengonsumsi obat-obatan tertentu?
Apakah Anda pernah mencari bantuan medis? Bila iya, apa saja pengobatan yang telah Anda coba?

Setelah itu, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik dan menganjurkan pemeriksaan penunjang. Langkah ini bertujuan memastikan diagnosis ketiak hitam agar penanganan yang tepat bisa diberikan.

kulit sehat perawatan kulit kesehatan kulit kulit dan kecantikan ketiak hitam

Mayo Clinic. https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/acanthosis-nigricans/symptoms-causes/syc-20368983
Diakses pada 51 September 2021Healthline. https://www.healthline.com/health/dark-underarms
Diakses pada 51 September 2021Healthline. https://www.healthline.com/health/underarm-lightening
Diakses pada 15 September 2021Medical News Today. https://www.medicalnewstoday.com/articles/322860
Diakses pada 15 September 2021