Premenstrual syndrome (PMS) adalah istilah dari berbagai keluhan yang dirasakan wanita sebelum menstruasi. Gejala PMS mencakup gangguan fisik maupun emosional yang terjadi setelah proses ovulasi (proses pelepasan sel telur dari indung telur) dan sebelum haid mulai.Bagi beberapa wanita, gejala PMS bisa bersifat ringan atau bahkan sama sekali tidak terasa. Namun sebagian lainnya dapat mengalami gejala sindrom prahaid yang sangat parah hingga mengganggu aktivitas sehari-hari.Gejala-gejala PMS bisa berupa perubahan suasana hati, payudara yang sensitif atau terasa keras, mengidam makanan tertentu, kelelahan, lekas marah, serta depresi.Diperkirakan ada sekitar tiga dari empat wanita dapat mengalami beberapa bentuk sindrom pramenstruasi. Gejala PMS yang parah juga bisa menjadi tanda gangguan premenstrual disforik.PMS akan berhenti terjadi saat seorang perempuan tidak lagi haid, misalnya ketika sudah menopause atau sedang hamil. Setelah proses kehamilan selesai, PMS dapat kembali muncul. Tapi gejalanya kemungkinan berbeda.
Premenstrual Syndrome (PMS)
Dokter spesialis | Kandungan |
Gejala | Kembung, payudara membesar, mudah marah |
Faktor risiko | Kurang berolahraga, riwayat depresi atau gangguan mood |
Metode diagnosis | Wawancara, pemeriksaan fisik |
Pengobatan | Istirahat, obat-obatan |
Obat | Ibuprofen, fluoxetine, diuretik |
Komplikasi | Masalah perilaku |
Kapan harus ke dokter? | Tetap mengalami gejala PMS meski sudah mencoba berbagai cara untuk meredakannya |