Sindrom nefrotik adalah kelainan ginjal yang menyebabkan terlalu banyaknya protein yang keluar dari dalam tubuh melalui urine. Kondisi yang juga disebut ginjal bocor ini ini biasanya terjadi karena kerusakan pembuluh darah kecil ginjal yang berfungsi menyaring zat sisa dan air berlebih dari darah.Ginjal bocor menyebabkan bengkak, terutama di kaki dan pergelangan kaki. Kondisi ini juga meningkatkan risiko masalah kesehatan lain.Di Indonesia sendiri, terdapat 150.000 kasus sindrom nefrotik setiap tahunnya. Sindrom ini dapat memicu gejala berupa albuminuria, hiperlipidemia, edema, serta hipoalbuminemia.Albumin merupakan protein yang dapat menyerap air berlebih dalam tubuh, membawanya ke aliran darah, lalu dibawa ke ginjal untuk dikeluarkan dari tubuh.Ketika albumin keluar secara berlebih dalam urine (albuminuria), tubuh akan kehilangan kapasitas untuk menyerap air yang berlebih. Maka dari itu, tubuh akan mengalami edema atau pembengkakan.Sindrom nefrotik terjadi karena adanya masalah pada sistem penyaringan ginjal. Ginjal memiliki komponen penyaring yang disebut dengan glomeruli. Glomeruli adalah kumpulan pembuluh darah yang sangat kecil, yang berfungsi untuk membersihkan sisa-sisa metabolisme tubuh dan mengeluarkan cairan berlebih.Cairan dan sisa metabolisme tersebut kemudian menjadi urine dan dialirkan ke kandung kemih. Saat darah melewati ginjal yang sehat, glomeruli akan menyaring sisa-sisa metabolisme. Yang masih diperlukan oleh tubuh akan terserap kembali, dan yang tidak dibutuhkan akan dibuang.Ketika terjadi kerusakan pada glomeruli, akan terjadi kebocoran pada ginjal. Protein seperti albumin yang semestinya ditahan dalam tubuh, dapat keluar ke dalam urine. Hal inilah yang menyebabkan terjadinya albuminuria dan sindrom nefrotik.