Wajah berkedut bisa jadi merupakan kejang hemifasial. Kondisi tersebut terjadi karena otot berkontraksi secara berulang alias berkedut. Kedutan biasanya terjadi di salah satu sisi wajah, umumnya berupa kedutan pipi kiri.Jika kondisi ini menerpa, penderitanya tak bisa mengontrol kedutan. Kondisi ini biasanya terus menimpa hingga penderitanya ingin tidur. Beruntung, hal tersebut biasanya tidak menyakitkan.Selain tidak menyakitkan, wajah berkedut juga dianggap tidak membahayakan. Meski demikian, jika terjadi cukup lama dikhawatirkan bisa mengganggu fungsi penglihatan seseorang.Selain mata, fungsi bicara yang dijalankan mulut juga bisa terganggu jika kedutan terus-menerus terjadi. Pada kondisi tertentu, kejang hemifasial ini bisa mengindikasikan bahwa penderita memiliki kondisi medis tertentu. Bisa juga, hal ini menunjukkan bahwa pemiliknya memiliki struktur wajah berbeda dari kebanyakan.Patut digarisbawahi bahwa kedutan sementara pada otot wajah bukan termasuk kejang hemifasial. Misalnya saja kedutan pada otot di sekitar mata yang biasa disebut dengan blepharospasm. Kedutan sementara pada wajag seringkali menyerang kedua sisi wajah meski tidak harus bersamaan.Wajah berkedut bisa menyerang siapa saja baik laki-laki maupun perempyan. Pada wanita paruh baya atau lebih senior, risiko mengalami hal ini dua kali lipat. Orang-orang Asia juga lebih berisiko mengalami hal ini.